Posting pertama di blog baru ini saya akan bercerita tentang
hari pertama sebagai dosen di Universitas Sembilan Belas November, perguruan
tinggi negeri baru yang ada di Kabupaten Kolaka Provinsi Sulawesi Tenggara.
Awal mulanya saya yakin bahwa saya akan dijadikan asisten dosen karena masih
S1, ternyata setelah jadwal keluar saya dinyatakan sebagai dosen dan pastinya
bertanggung jawab penuh atas mata kuliah yang saya pegang.
Jadwal menunjukkan bahwa sabtu 21 maret 2015 saya akan
memberi mata kuliah Belajar dan Pembelajaran pada program kelas jauh prodi pendidikan
matematika di Kelurahan Welala Kecamatan Ladongi Kolaka Timur. Apa yang
terjadi?hheheheh, saya tersesat karena baru pertama kali beraktivitas di daerah
tersebut. Jam menunjukkan pukul 12.30 siang, saya masih mencari alamat
sedangkan jadwal ngajar saya jam 13.00. sangat susah sekali mencari alamat
tempat ngajarnya karena suasana kampung sangat sepi soalnya mayoritas
masyarakatnya sedang melakukan ibadah Nyepi.
Hujan gerimis mengiringi langkahku yang hanya mengandalkan
perasaan sebagai petunjuk arah. Saya tidak akan menyerah dan saya yakin akan
menemukan lokasi itu walaupun gerimis. Yang namanya mandi hujan sudah biasa ku
lalui. Jangankan mandi hujan, mandi lumpur, mandi debu, mandi ranting, mandi
kerikil sudah pernah didapati dalam perjalanan bersama my scorpio heheheh (
YAMAHA SEMAKIN DI DEPAN :P). Alhamdulillah ketemu papan jalan yang menunjukkan
Kelurahan Welala dan langsung menemukan juga lokasi tempat mengajar. Jam
menunjukkan pukul 13.10, orang-orang belum ada. Waduh bagaimana ini?
Perkuliahan jadi atau tidak? Mahasiswanya mana? Masa dosen yang nunggu
mahasiswa? Apa kata dunia? Heheheheeh. Tak lama itu, pengelola kelas jauh pak
Romi datang dan ikut ngomel-ngomel juga. Beliaupun langsung menghubungi ketua
tingkat untuk segera menghubungi teman-temannya agar datang kuliah.
Alhamdulillah kuliah dilaksanakan jam 2 lewat (ngaret lebih satu jam) dihadiri
13 orang dari jumlah 28 mahasiswa, ya gapapa lah.
Dalam proses perkuliahan saya terkadang bertanya-tanya pada
adik-adik mahasiswa diluar materi kuliah sebagai penyegar atau iklan heheheh.
Saya mendapati ternyata banyak diantara mereka menjadikan USN sebagai tempat
pelarian karena gagal diterima di perguruan tinggi favoritnya. Setelah mendengar
keluh kesah mereka, saya merasa terpanggil secara batin untuk memberi masukan
kepada mereka. Saya memberi motivasi pada mereka bahwa ada dua alasan di balik
kegagalan yaitu yang pertama kita kurang berusaha dan kedua Tuhan punya rencana
lain untuk kita, contohnya saya bercita-cita menjadi dokter tapi ujung-ujungnya
kuliah di keguruan. Saya yakin dan percaya bahwa karena kuliah di keguruan,
Tuhan telah mempertemukan kita hari ini. Itu semua rencana Tuhan dan saya sama
sekali tidak pernah mengetahui ini semua. Jangan pernah berkecil hati dan
minder karena gagal, syukuri saja apa yang anda terima saat ini. Keasyikan ngomong
di luar materi perkuliahan, waktu kuliah pun sudah habis. Jujur, saya tidak
mempersalahkan itu semua yang penting bisa menyatu dengan mahasiswa-mahasiswa
saya. Menjadi pengajar itu tidak mudah loh, karena harus berhadapan dengan
berbagai macam karakter orang-orang yang akan kita ajar. Kesan terdalam pada
seseorang adalah kesan pada saat jumpa pertama. Jika kesannya baik maka
selamanya akan baik, itulah strategi saya untuk memenangkan karakter mereka
semua (strateginya boleh digunakan juga kalau mau incar gebetan hehehe).
Saya sangat bersyukur dan sangat mengapresiasi adik-adik
mahasiswa karena selama mengikuti kuliah saya selama 3 jam semuanya aktif dan
tak ragu mengemukakan pendapat serta bertukar pengalaman. Saya yakin jika
suasananya begini terus maka mereka akan menguasai materi kuliah yang sudah
saya ajarkan karena kesuksesani itu ada karena karakter yang baik.
Alhamdulillah lagi, setelah ngajar dikasih amplop biaya
transportasi. Bukan karena besaran upahnya yang saya syukurkan tapi baru kali
ini saya diberi uang dengan dibungkus amplop karena kerja saya. Menerima uang
di amplop karena kerja dan keringat bercucuran serta air liur yang sudah hampir
mengering sensasinya beda sekali saat menerima itu pada beasiswa dan honor dari
kegiatan kemahasiswaan. Saya mengakui bahwa pengalaman di awal kerja di USN ini
sangat memotivasi saya untuk lebih giat lagi kedepannya. Semoga bisa
menginspirasi, amin.....
No comments:
Post a Comment