Monday, March 23, 2015

Hari Pertama Kerja Sebagai Dosen USN Kolaka :D

          Posting pertama di blog baru ini saya akan bercerita tentang hari pertama sebagai dosen di Universitas Sembilan Belas November, perguruan tinggi negeri baru yang ada di Kabupaten Kolaka Provinsi Sulawesi Tenggara. Awal mulanya saya yakin bahwa saya akan dijadikan asisten dosen karena masih S1, ternyata setelah jadwal keluar saya dinyatakan sebagai dosen dan pastinya bertanggung jawab penuh atas mata kuliah yang saya pegang.

      Jadwal menunjukkan bahwa sabtu 21 maret 2015 saya akan memberi mata kuliah Belajar dan Pembelajaran pada program kelas jauh prodi pendidikan matematika di Kelurahan Welala Kecamatan Ladongi Kolaka Timur. Apa yang terjadi?hheheheh, saya tersesat karena baru pertama kali beraktivitas di daerah tersebut. Jam menunjukkan pukul 12.30 siang, saya masih mencari alamat sedangkan jadwal ngajar saya jam 13.00. sangat susah sekali mencari alamat tempat ngajarnya karena suasana kampung sangat sepi soalnya mayoritas masyarakatnya sedang melakukan ibadah Nyepi.

          Hujan gerimis mengiringi langkahku yang hanya mengandalkan perasaan sebagai petunjuk arah. Saya tidak akan menyerah dan saya yakin akan menemukan lokasi itu walaupun gerimis. Yang namanya mandi hujan sudah biasa ku lalui. Jangankan mandi hujan, mandi lumpur, mandi debu, mandi ranting, mandi kerikil sudah pernah didapati dalam perjalanan bersama my scorpio heheheh ( YAMAHA SEMAKIN DI DEPAN :P). Alhamdulillah ketemu papan jalan yang menunjukkan Kelurahan Welala dan langsung menemukan juga lokasi tempat mengajar. Jam menunjukkan pukul 13.10, orang-orang belum ada. Waduh bagaimana ini? Perkuliahan jadi atau tidak? Mahasiswanya mana? Masa dosen yang nunggu mahasiswa? Apa kata dunia? Heheheheeh. Tak lama itu, pengelola kelas jauh pak Romi datang dan ikut ngomel-ngomel juga. Beliaupun langsung menghubungi ketua tingkat untuk segera menghubungi teman-temannya agar datang kuliah. Alhamdulillah kuliah dilaksanakan jam 2 lewat (ngaret lebih satu jam) dihadiri 13 orang dari jumlah 28 mahasiswa, ya gapapa lah.

       Dalam proses perkuliahan saya terkadang bertanya-tanya pada adik-adik mahasiswa diluar materi kuliah sebagai penyegar atau iklan heheheh. Saya mendapati ternyata banyak diantara mereka menjadikan USN sebagai tempat pelarian karena gagal diterima di perguruan tinggi favoritnya. Setelah mendengar keluh kesah mereka, saya merasa terpanggil secara batin untuk memberi masukan kepada mereka. Saya memberi motivasi pada mereka bahwa ada dua alasan di balik kegagalan yaitu yang pertama kita kurang berusaha dan kedua Tuhan punya rencana lain untuk kita, contohnya saya bercita-cita menjadi dokter tapi ujung-ujungnya kuliah di keguruan. Saya yakin dan percaya bahwa karena kuliah di keguruan, Tuhan telah mempertemukan kita hari ini. Itu semua rencana Tuhan dan saya sama sekali tidak pernah mengetahui ini semua. Jangan pernah berkecil hati dan minder karena gagal, syukuri saja apa yang anda terima saat ini. Keasyikan ngomong di luar materi perkuliahan, waktu kuliah pun sudah habis. Jujur, saya tidak mempersalahkan itu semua yang penting bisa menyatu dengan mahasiswa-mahasiswa saya. Menjadi pengajar itu tidak mudah loh, karena harus berhadapan dengan berbagai macam karakter orang-orang yang akan kita ajar. Kesan terdalam pada seseorang adalah kesan pada saat jumpa pertama. Jika kesannya baik maka selamanya akan baik, itulah strategi saya untuk memenangkan karakter mereka semua (strateginya boleh digunakan juga kalau mau incar gebetan hehehe).

          Saya sangat bersyukur dan sangat mengapresiasi adik-adik mahasiswa karena selama mengikuti kuliah saya selama 3 jam semuanya aktif dan tak ragu mengemukakan pendapat serta bertukar pengalaman. Saya yakin jika suasananya begini terus maka mereka akan menguasai materi kuliah yang sudah saya ajarkan karena kesuksesani itu ada karena karakter yang baik.

        Alhamdulillah lagi, setelah ngajar dikasih amplop biaya transportasi. Bukan karena besaran upahnya yang saya syukurkan tapi baru kali ini saya diberi uang dengan dibungkus amplop karena kerja saya. Menerima uang di amplop karena kerja dan keringat bercucuran serta air liur yang sudah hampir mengering sensasinya beda sekali saat menerima itu pada beasiswa dan honor dari kegiatan kemahasiswaan. Saya mengakui bahwa pengalaman di awal kerja di USN ini sangat memotivasi saya untuk lebih giat lagi kedepannya. Semoga bisa menginspirasi, amin.....

No comments:

Post a Comment