Assalamu Alaikum Wr. Wb..
Pada postingan kali ini saya ingin bercerita tentang kesan
pertama saya mengajar di Universitas Sembilanbelas November kelas tanggetada. Pada
semester ganjil TP 2015/2016 ini saya mengajar di FAPERTA prodi agribisnis. Saya
mengampuh mata kuliah fisika dasar disana. Ada yang membuat kecewa yaitu, kelas
tanggetada ini dianggap sebagai kelas induk juga jadi ketika mengajar kesana
tidak ada lagi yang namanya uang transpor heheheh. Tapi tidak apa-apalah,
namanya juga mencari pengalaman kerja.
Disana saya berpasangan dengan kak ningsih yang baru saja
selesai dari S2-nya. Sebenarnya kami tidak berpartner karena pada jadwal yang
telah diterbitkan prodi agribisnis itu terbagi atas dua kelas, saya bertanggung
jawab pada kelas B dan kak ningsih di kelas A. Otomatis saya harus mengajar
dari awal hingga ujian final. Kalau dihitung-hitung selama 16 kali pertemuan
berarti selesai diakhir bulan januari 2016 soalnya awal perkuliahan bisa
dikatakan terlambat karena dimulai dipertengahan bulan oktober. Karena berakhir
di akhir januari berarti rencana saya akan ke malang tengah bulan 12 untuk
persiapan kuliah S2 akan buyar. Akhirnya saya melobi sama pak prodi dan kak
ningsih untuk bergantian dan mereka setuju. Sehingga saya mengajar di kedua
kelas agribisnis hingga setelah MID semester setelah itu giliran kak ningsih
yang mengajar dari setelah MID hingga ujian final.
Jadwal saya mengajar adalah hari rabu di kelas B di tanggal
21 oktober 2015. Sebenarnya rabu minggu lalunya hanya saja tepat hari itu
adalah tanggal merah sehingga perkuliahan ditiadakan. Suasana kuliah bisa dikatakan
sangat memprihatinkan. Mengapa bisa saya berkata begitu? Karena ruangan yang
kami gunakan sebenarnya ruangan darurat yang tidak layak untuk di lakukan
proses kuliah. Tidak layak bukan karena ruangannya dari dinding papan dan tidak
ada listrik tapi karena luas ruangan yang tidak ideal dengan jumlah mahasiswa yang
banyak. Satiap bangku kuliah diduduki 2-3 orang, apakah nyaman? Tentu saja
tidak. Keadaan inilah yang sebenarnya membuat saya ragu apakah adik-adik
mahasiswa bisa memahami dengan baik kuliah yang saya bawakan. Namun apapun itu
dan bagaimanapun juga proses perkuliahan harus tetap dilaksanakan. Saya hanya bisa
memberi motivasi kepada adik-adik mahasiswa dalam situasi ini, bahwa jika
memang kita niatnya untuk bersungguh-sungguh belajar maka dalam situasi apapun
kita akan tetap termotivasi untuk belajar. Jangan menjadikan alasan
ketidaknyamanan ruangan menjadi penghalang untuk meraih cita-cita. Kemudian tibalah
waktunya mengajar di kelas A yaitu jumat tanggal 23 oktober 2015. Kuliahnya di
kelas darurat juga tapi masih lebih bagus di banding kelas darurat yang
pertama. Di kelas ini suasana kuliah tak begitu sesak dan ada listriknya juga
sehingga saya bisa menyampaikan perkuliahan dengan baik.
Selain kendala ruangan, ada kendala lain yaitu adik-adik mahasiswa
yang saya ajar baik di kelas A maupun di kelas B kebanyakan bukan jurusan IPA
saat mereka bersekolah di SMA (sederajat). Ada yang jurusan IPS, Bahasa dan
jurusan lain di SMK. Sehingga mungkin akan mengalami kesulitan menghadapi mata
kuliah fisika dasar ini. Tapi kembali kita mengingat bahwa jika kita serius
belajar dan fokus maka semua rintangan bukan halangan untuk menguasai suatu
pelajaran/kuliah. Saya yakin adik-adik mahasiswa yang selain jurusan IPA mampu
menyesuaikan diri dan bersaing dengan yang jurusan IPA.
Itulah kesan awal saya di USN di tanggetada. Apapun ketidaknyamanannya
selama mengemban tugas disana saya sama sekali tidak akan mempersalahkannya
karena saya mengerti USN masih dalam masa transisi dari PT swasta menjadi PT
negeri dan baru memulai pembangunan. Saya yakin dan percaya USN akan menjadi
salah satu PT unggulan di Indonesia Timur dan sebagai putera daerah kolaka saya
akan mendukung dan membanggakan USN ini. USN sekarang memang bukan apa-apa jika
dibandingkan PT negeri lainnya, tapi lihat saja nanti USN akan mampu bersaing
karena pimpinan kami adalah figur yang ahli dalam strategi pembangunan.
Sampai disini postingan kali ini, sampai jumpa di postingan
selanjutnya.
Wassalamu Alaikum Wr. Wb.
No comments:
Post a Comment