BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Manusia merupakan makhluk paling
sempurna yang mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan secara sistematis.
Proses pertumbuhan manusia bersifat meningkat, menetap, kemudian
mengalami kemunduran sejalan dengan bertambahnya usia. Berbeda halnya dengan
perkembangan yang relatif berkelanjutan sepanjang individu yang bersangkutan
tetap memeliharanya. Dengan demikian, pertumbuhan cenderung mengarah pada
kemajuan fisik atau pertumbuhan tubuh sampai pada masa tertentu sedangkan
perkembangan lebih menunjuk pada kemajuan mental atau perkembangan rohani yang
melaju terus sampai akhir hayat.
Perubahan tersebut terjadi karena
koordinasi sel saraf di daerah otak sudah sempurna. Ini membawa implikasi
pendidikan bahwa anak-anak pada usia balita akan sulit memfokuskan perhatian
dan mempertahankan perhatian dalam jangka waktu yang lama. Namun, ketika mereka
memasuki sekolah dasar fokus perhatiannya akan semakin kuat.
Proses pematangan otak harus diiringi
dengan peluang-peluang untuk mengalami dunia yang makin luas. Dalam hal ini,
pendidikan harus memberikan lebih banyak kesempatan kepada peserta didik untuk
menguasai keterampilan-keterampilan yang memungkinkan otaknya berkembang.
Seiring dengan bertambahnya usia anak,
proses pembelajaran seharusnya lebih mendorong anak untuk mencari dan meneliti
apa yang dikehendakinya baik di rumah, maupun di sekolah, di buku-buku,
majalah, atau gambar dan alam sekitarnya sehingga mereka memperoleh apa yang
dikehendakinya.
Pendidikan merupakan salah satu wadah untuk membekali anak dalam hal
berinteraksi, memahami, serta bersosialisasi dalam hidup bermasyarakat. Selain
itu pendidikan juga merupakan salah satu kegiatan yang terorganisasi untuk
membantu anak menghadapi masa depan. Sehingga dapat dikatakan bahwa “Pendidikan
seharusnya merupakan upaya mengembangkan segala potensi anak, melatih
pengamatan, dan pengambilan keputusan, merangsang pemikiran dan imajinasi,
serta memperdalam pemahaman dan memperkuat konsentrasi” (Desmita, 2009:95).
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian
dari teori belajar humanistik?
2. Siapakah
tokoh-tokoh dari teori belajar humanistik?
3. Apa sajakah
prinsip-prinsip teori belajar humanistik?
4. Bagaimana
implikasi dari teori belajar humanistik?
5. Seperti apa
aplikasi dari teori belajar humanistik?
C.
Batasan masalah
Untuk memahami penjelasan humanistic dan
tiokoh_tokoh teori umanistik.
D. Tujuan
1. Mahasiswa mampu
memahami apa yang dimaksud dengan teori belajar humanistik.
2. Mengenal
tokoh-tokoh dalam teori belajar humanistik.
3. Mampu memahami
apa saja prinsip di dalam teori belajar humanistik.
4. Memahami
pengimplikasian dari teori belajar humanistik dalam proses belajar.
5. Mengetahui cara
penerapan atau pengaplikasian teori belajar humanistik.
F. Manfaat
1. Bagi siswa/ konseli, agar dapat
lebih memahami dirinya sendiri.
2. Bagi orang tua, agar lebih
memperhatikan kondisi serta kehidupan anak.
3. Bagi konselor, agar dapat
mengarahkan konseli kearah yang lebih baik untuk dapat menyelesaikan masalahnya.
4. Bagi guru wali kelas atau bidang
studi, agar dapat membantu dan lebih memperhatikan konseli bimbingannya lebih dalam lagi.
Isi Makalah Lengkap Download Disini
No comments:
Post a Comment